Archive Page 2

24
Nov
10

Tea Time…a long time no see work…

With half asleep eyes, moved my fingers over my mouse. Found what I’ve started on my free time last september. Decided to finish it, made a scrap of it. The idea is a simple classic kitchen in a village ready to enjoy afternoon tea time. Don’t know where to go after this. Just render it and be done with it. I hate an unfinished stuffs..

Tea time kitchen work

Nite..nite..oops it’s daylite alredy…

02
Sep
09

a sunday afternoon wip #2

After struggling with texturing and blocking all the colors, finally I stepped into lighting stage to start blocking all colors and mood first. Here’s the first attempt to block the lighting :

Initial Lighting

There are still lots of homework to be done for this one :
1. The wall sucks, need to change it somehow to match up the whole room
2. Need to add up some props to make it more interesting like wall phone, wires, etc.
3. Fix the red grain inside the bottle, looks like frozen blood pellets.
4. Umbrella holder looks fake, need to find more reference to make it better
5. Revise lighting
6. Setup renderpasses
7. Look for more appropriate backdrop

So much to do in so little time. Sigh..hope it works well

30
Aug
09

A Sunday Afternoon WIP

Decided to take a look at the past. Remember some stuffs about an idea of a project that me and my best friend planning to do. Well, after some sketching and stuffs I decided to give it a go. Revisiting an old project but only taking a portion of the set which is the kitchen area. I’m going to have an afternoon tea time kind of feeling for this project. It’s been a long time since the last time I do modelling (not on the catwalk of course), so a simple set like this took me 3 days to work with.

Kitchen Outlines

Kitchen Outlines

Been thinking to add more classic props to make the kitchen less modern or uptodate. Sigh…it’s still on the early stage, wishing the boring stuffs can get away fast and goes to lighting it.

25
Aug
09

3Delight for Maya 4.5 at 6am in the morning…(yawn)

Arrggh…dah jam 2 malem tapi masih belum bisa tidur. Gw memutuskan untuk browsing internet buat info-info seputar dunia CGI. Berharap akan mengantuk tetapi malah menemukan hal2 yg menarik untuk dibaca dan dilihat, salah satunya adalah Avatar film James Cameron yg banyak ditunggu penampilannya setelah masa produksi yg cukup panjang.

Selain itu gw juga nyempetin ke 3D Render Challenge buat ngeliat Challenge Lighting terbaru dari Jeremy Birn. Alhasil ga tau kenapa itu membawa gw untuk ngedownload 3D Delight for Maya 4.5. 3Delight adalah 3rd party renderer yg terakhir ini dikembangkan oleh DNA Research. Renderer ini adalah termasuk Renderman Compliant renderer yg cukup bersaing dengan produk lain yg terkenal yg dikembangkan oleh Pixar sebagai renderer yg digunakan dalam produksi film animasi mereka.

Ternyata 3Delight cukup bermurah hati untuk memberikan license gratis untuk satu workstation untuk mencoba produk mereka. Setelah gw coba install dan sedikit membaca manual yg telah mereka ikut sertakan dalam instalasi. Gw mencoba dalam sebuah scene lighting Challenge Halloween yg di model oleh Jeremy Birn. Setelah melakukan shading dan texturing secara kasar, gw mencoba melakukan lighting dan rendering menggunakan 3Delight.

Setelah trial and error, gw mendapatkan bahwa ternyata 3Delight dengan bantuan pluginnya dapat mentranslasi dengan mudah hampir semua shading networks di scene tersebut. Meskipun memang harus ada melakukan tweak sedikit untuk nilai bump mapping. Beberapa fitur yg membuat gw senang untuk menggunakan 3Delight di Maya adalah :
1. Poly -> Subdivision tanpa harus membuat GUI menjadi lambat (bubbyee Mesh Smooth)
2. Fast Displacement Map
3. Shadow dan Deep Shadow yg cukup akurat dan juga cepat untuk di-generate
4. Sistem rendering Multipass yg dapat menutupi keterbatasan sistem Render Layer di Maya

Setelah mengutak atik selama 3 jam lebih ini hasil cepat utak atik tersebut :

Halloween_Breakdown

Halloween_Breakdown

Dan kesimpulannya adalah ini udah jam 7 pagi dan gw udah mendengarkan alarm berbunyi tanpa gw sendiri harus bangun…sigh…just another day waiting the boss to SMS me to get my ass back to office. Buat info lebih jelas dari 3Delight…disini.

Sepertinya meskipun udah bisa untuk menghasilkan image dari first try dengan 3Delight…masih banyak yg masih musti dipelajari dari renderer ini yg sayangnya tutorial2 di internet masih kurang. Well time to sleep…zzzzzzzz….

12
Aug
09

Last Piece of The Puzzle

Arrgghhh…udah lama banget sepertinya terakhir mengupdate blog ku. Udah punya rencana ngupdate dari 2 bulan yg lalu tapi baru sempet sekarang. Anyway…hari ini otak ku yg emang udah penuh ama string conversion, language conversion dan tetek bengek berbau scripting di Maya mendadak plong karena I finally solved the Last Piece of The Puzzle dan untuk ini aku berterima kasih sama Justin Animator Blog .

Rencana awal adalah untuk mengkonversikan mel script in house tool yg digunakan sebelumnya ke dalam python script yang sebenernya disini seharusnya tidak terlalu susah karena help file untuk Python di Maya sudah cukup lengkap. Tetapi dalam dua hari terakhir angka 1% dari 99% script yg sudah dikerjakan susah untuk didapat karena aku susah untuk memasukkan multiple argumen untuk diekskusi pada saat tombol ditekan oleh pengguna.

Kode awal yg bikin pusing :
mc.symbolButton(i=thumbDir + tex.replace(‘.iff’, ‘.bmp’), c= dy_setFaceKey(data))

Yg menghasilkan error terus menerus dan membuat ladang ketombe makin subur….dan untungnya setelah melihat Justin blog aku ga harus cukur rambut minggu ini dan beli sampo baru 😛 .

Kode yg disempurnakan 🙂 :
mc.symbolButton(i=thumbDir + tex.replace(‘.iff’, ‘.bmp’), c= lambda x, i=data:dy_setFaceKey(i))

Kode ini berhasil untuk mengeksekusi fungsi dengan argumen pada saat tombol ditekan. Ternyata memang ada bagian dari Python for Maya yg memang bikin senewen. Alhasil poin penting dari post ini adalah pandangan boring dari seorang kutu buku yg merasa lega udah hemat 18SGD minggu ini untuk ongkos cukur dan sampo anti ketombe baru…WOHOOO….

27
Apr
09

Knowing : Antara Krisis dan Probabilitas

Knowing Poster Small

Knowing : Sebuah film bertema krisis dan probabilitas. Saya baru saja kemarin menonton film ini di Golden Village teater dekat flat saya tinggal. Sesuai dengan tema tulisan review saya akan film ini. Kemungkinan banyak orang mengartikan film ini berhubungan langsung dengan angka dan krisis yg akan terjadi dengan bumi kita di masa depan. Tetapi saya melihat film ini bukanlah hanya menyajikan tema dimana angka yg berhenti adalah sebuah misteri akan kah dunia kita akan menemui akhir atau kembali ke awal evolusi. Saya melihat dari persepsi lain bahwa film ini lebih memberikan tema kepada kita akan krisis dan probabilitas.

Mengapa dan kenapa saya melihatnya seperti itu? Mungkin saya melihat perbandingan antara awal pada saat film baru dimulai dan surprise yg saya dapatkan di penghujung film. Krisis yg terjadi dari waktu ke waktu di dalam film tersebut membuktikan bahwa apa yg terjadi dengan kehidupan kita sebagai manusia, menimbulkan banyak pertanyaan. Kenapa hal2 tersebut bisa terjadi? Apa tujuannnya dan apa yg terjadi sebenarnya dibelakang akibat2 tragedi yg terjadi di dunia ini. Mulai dari bencana alam, kecelakaan besar, perang dan lain2. Dari situ muncullah teka-teki misteri angka yg berasal dari seorang anak perempuan yg dimana dari angka2 tersebut terangkum semua tragedi2 dunia lengkap dengan tanggal dan posisi kejadian tepat dalam 50 tahun semenjak anak perempuan tersebut menuliskannya di atas sebuah kertas yg dikumpulkan di dalam sebuah tabung yg disebut sebagai ‘Time Capsule’ yg pada dasarnya akan dibuka 50 tahun mendatang.

Pada awalnya film ini cukup memberikan hal2 yg menarik bagi saya sebagai pecandu sinema dan memang berhasil membuat saya terbawa ke dalam suspense cerita yg disuguhkan oleh film ini. Akan tetapi penghujung dari film ini agak membuat saya kecewa karena hal yg saya harapkan adalah misteri yg membuat kita bertanya-tanya bukanlah sesuatu twist yg akhirnya menurut saya adalah hal yg memang probabilitasnya kecil sekali jika misalkan kita sangkut pautkan kalau hal itu terjadi. Faktor Nicolas Cage sebagai aktor senior disini membuat film ini makin sesuai dengan temanya yg gelap karena karakternya yg memang sesuai untuk peran2 karakter berwatak melankolis dan suram.

Dalam hal Visual Efek. Alex Proyas memang sutradara yg selalu mendorong teknologi mutakhir untuk mendukung cerita untuk film tersebut. Mulai dari Dark City dan I, Robot, Visual Efek merupakan faktor penting untuk mewujudkan kreatifitasnya dalam the arts of movie making. Sebutkan saja, kebakaran hutan masal, kecelakaan pesawat, tabrakan kereta bawah tanah dan fenomena global adalah semua visual efek yg memang membuat film ini menjadi lebih seru dan menegangkan. Jika anda ingin melihat liputan penuh akan hal ini silakan coba link ini.

Skor saya untuk film ini adalah 4 dari 5. Ending yg mengecewakan membuat film ini mendapat nilai 4, karena pada dasarnya jika emang ada kehidupan lain diluar sana (alias E.T.) why dont just they take all of us to other place instead of facing total destruction of our own world. Hehehe. Tapi dari keseluruhan film ini memang cukup mengasyikan untuk ditonton. Jadi jika memang anda pecandu film2 disaster, misteri dan twisted ending, cobalah untuk menonton film ini.

22
Apr
09

Matchmove : Seni Kasat Mata Di Balik Feature Film

Sebulan yang lalu, saya menonton film2 yg banyak berbau visual efek. Diantaranya Cloverfield, The Curious Case Of Benjamin Button dan tentunya Watchmen. Film2 tersebut membuat saya terkesima dengan bagaimana film2 tersebut dapat menyuguhkan porsi visual kepada pecandu sinema sampai membuat mereka tidak memikirkan lagi bagaimana film tersebut dapat meyakinkan mereka bahwa lingkungan dan ruang cakup film tersebut sesuai dengan tema waktu dan tempat yang tepat.

Cloverfield sebagai contoh. Film itu bisa menyuguhkan genre film yg berbeda dengan memadukan style kamera “Reality Show” dan visual efek yg brilian sehingga bisa meyakinkan penonton bahwa mereka bisa merasakan bagaimana tegangnya diserang oleh mahkluk E.T. setinggi gedung Empire State di New York. The Curious Case Of Benjamin Button membuat kita kagum bagaimana transformasi wujud dan perjalanan hidup Benjamin Button yg memang menakjubkan. Watchmen is remarkably stunning in way that how comic visuals is turned out to be wondefully alive on the silver screen. Ketiga film tersebut benar2 memberikan resep spesial untuk High-end visual look dari sebuah film. Tapi tentu pertanyaan yg muncul, apa yg membuat mereka bisa memadukan itu semua? Elemen2 dari field shooting dan dari data2 digital tentunya musti di beri pondasi yg cukup sehingga elemen2 tersebut dapat dikomposisikan dengan baik. Salah satu pondasi yg saya bicarakan disini adalah “Matchmove”.

Apa itu Matchmove? Well, pada dasarnya profesi yg saya dalami sebagai digital artist membawa pikiran saya ke dalam seni ini dimana saya sendiri ingin bisa melakukannya di projek yg nyata. Alhasil, yg saya bisa lakukan adalah menulis blog ini tentang prinsip Matchmove dan bagaimana seni itu bisa merubah wajah perfileman saat ini dengan visual efek yang akurat. Matchmove pada dasarnya adalah seni yg kasat mata, artinya semakin tidak terlihat di film tersebut berarti makin bagus kualitasnya. Bagi orang awam seperti kita, pasti selalu bertanya : “Lho koq ngga keliatan malah bagus seh? Bukannya kalo efeknya keliatan makin keren ye filmnya?”. Nah itulah yg membuat seni atau teknik ini menjadi tulang punggung dalam memasukan visual efek ke dalam sebuah film.

Definisi Matchmove secara teknisnya adalah proses analisa dari serangkaian video-clip atau film shoot untuk mendapat data pergerakan kamera dimana dari data pergerakan kamera tersebut dapat dimasukkan kedalam proses digital yang dapat membantu penempatan visual efek dalam video-clip atau film tersebut. Jika kita sudah mendapatkan data kamera tersebut, itu bisa berguna sekali dalam visual efek, diantaranya adalah :

  • Kita dapat memasukkan objek2 animasi 3D kedalam film tersebut. Ex : Gambar 01
  • Kita dapat menambahkan lingkungan tambahan ke dalam film tersebut. Ex : Gambar 02
  • Ledakan2 dan sgala macam benturan. Ex : Gambar 03

Akhir kata dengan adanya Matchmove, banyak film2 blockbuster dari Hollywood yang memanjakan mata penontonnya dengan visual efek yang mendukung tema dari film tersebut. Kalau misalkan anda tertarik dengan seni ini anda bisa mencoba link2 di bawah ini :

27
Mar
09

Photo Essay : Batam

Can I update blogs every single day?? Hmm not sure. Baru kemaren bikin perdana baru skarang udah update lagi. Well, mungkin gara2 hari ini gw bakal cabs ke Batam to see my GF.. yay!! Dan pergi ke Batam memberikan gw kenangan akan tempat pertama dimana pekerjaan gw membawa gw ke tempat lain yang penuh dengan kejutan dan petualangan baru.

Bagi gw, Batam adalah pulau yg emang punya potensi pariwisata sama layaknya pulau lain seperti Lombok, Bali dan lain2. Sayangnya pemerintah kita sepertinya lebih memanfaatkan Batam sebagai tempat transisi politik dagang antara perbatasan kita dan Singapura. Akibatnya adalah eksploitasi alam yg membuat Batam kalo diliat dari pesawat waktu mau landing seperti pulau yg udah mengalami pemboman abis2an waktu perang dunia ke-II. Kita bisa ngeliat banyak bolong2 atau petak2 tanah yg memang fungsinya adalah penampung air untuk penambangan dan berfungsi juga sebagai bahan baku batako karena tanah yg sudah lembek karena air dikeruk dan dijadikan batako.

Tapi untungnya bagian utara dari Batam masih diberdayakan untuk menarik wisatawan karena dijaga kealamiannya. Meskipun akhirnya setiap weekend most of the tourist find lots more the so called “attraction” at the heart of the city around Nagoya area (pada awalnya gw kira orang Jepang yg mengkoloni batam karena ada tempat namanya Nagoya.. :D)

Anyway, enough with the bablings…straight to my photo essays, here are my photos during my 15 months of service at Batam, hope the pictures can say something about what I have just said.

forest destroyer silent bay
marina lova dark water
long way ahead nongsa fishing village
man on fire

Kesimpulan buat Batam?
1. Cantik sayang cacat
2. Food vaganza if you can find one
3. Unpredictable weather (I hate this one)
4. Lots of objects for photography (Need to walk and walk)

cheers…

26
Mar
09

Earth Movie 2009

Wah post kedua gw dalam waktu yg berdekatan.. 😀 . But who cares. Btw, ga kerasa udah hampir 4 bulan berlalu dari awal 2009 dan bulan inilah yg gw tunggu2. Bukan buat April Mop tentunya, tapi tanggal 22 April 2009 : Hari Bumi sedunia. Dan gw udah nunggu hari itu sejak gw ngeliat trailer Earth Movie 2009 dari Disney Nature yg emang kerjasama ama BBC.

Dari trailer itu, bagi gw betapa mengagumkan penyajian visual akan keindahan tempat dimana kita hidup, mati, tidur, makan dan lain lain. Mengingatkan diri gw bahwa gw memang penggemar film dokumenter alam mulai dari Discovery Channel sampe NatGeo. Masih inget banget terpana bak anak autis di depan tv melihat Jacques Ceasteau menerewang dalamnya biru laut di bumi kita melihat Octopus yg berganti warna. Cool stuffs happens everyday in our nature but somehow we didnt realize it.

Earth Movie menunjukan kita bahwa kita ga hidup sendiri di dunia ini sebagai spesies tunggal dimana kita sebenernya bergantung dari alam yg terikat dengan ekosistem kompleks yg dimana jika kita sbagai manusia menghilangkan satu rantai dan seluruhnya akan hancur, begitu pula dengan kita. That’s why rather than eat, drink, working, earn money and spend it for nothing but consuming stuffs, kita ada kesempatan untuk membuat perubahan dengan satu langkah mudah. Just watch the movie dan dari situ gw yakin kita bakalan lebih bisa ngehargain apa rasanya menjadi satu kesatuan di Bumi kita ini.

Let the adventure begin and save our precious One Earth

Earth Movie Small Poster
26
Mar
09

Hello world!

Hello World! Yap, inilah kata2 yg memang pertama kali gw pelajari setiap kali memulai belajar bahasa programming apa pun…

Hmm thanks buat WordPress buat ngasi template pertama buat gw memulai blog ini. Emang udah lama gw pengen ngeluarin apa yg emang ada di otak gw secara tulisan dan di “load” ke web biar semua orang bisa comment sepuas puasnya baik itu comment yg bikin gw dongkol ato comment yg bikin gw terharu sepanjang hari.

It is the magic world of “Hello World!” that started all of this digital community vaganza dan gw bakalan tercebur di dalamnya. Moga2 ada pelajaran buat gw ke depannya kalo ada yg masukin komentar2 atas tulisan gw nantinya.

Gw mo mikirin post berikutnya setelah post perdana satu ini.

Adios. Asta la Vista. Don’t Forget “Hello, World!”




May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 2,216 hits